Jumat, 17 Februari 2012

KEKUATAN PENGAMPUNAN ^_^



            Seorang wanita berkulit hitam yang telah rentah , dengan perlahan bangkit berdiri di suatu ruang pengadilan di AfSel. Umurnya 70 tahun, dan diwajahnya terlihat tergoresnya penderitaan yang dialaminya bertahun-tahun.
            Di kursi Terdakwa, duduk seorang pemuda yang bernama Mr. Van Der Broek ( Ia dinyatakan bersalah, karena telah membunuh anak laki-laki dan suami dari wanita tersebut. )
            Beberapa tahun yang lalu, Mr. Van Der Broek datang ke rumah wanita tersebut, mengambil anaknya, lalu menembak dan membakar tubuh anak tersebut .
Lalu , 2 tahun kemudian, Mr. Van Der Broek datang lagi ke rumah wanita tersebut, lalu menculik ayahnya. Sudha 2 tahun berlalu, wanita tersebut tidak mengetahui apa yang terjadi terhadap suamiya.
            Kemudian, Mr. Van Der Broek datang kembali dan mengajak wanita tersebut pergi kesuatu tempat, yang ternyata trempat itu terdapat di tpei sungai.
Wanita tersebut dangat kaget, saat mendpati suaminya lagi diikat diatas tumpukan kayu kering dan disiram bensin oleh Mr.Van Der Broek. Lalu, Mr. Van Der Broek itu membakar suami dari wanita tersebut, tetapi , saat suaminya disirami dengan bensin, wanta itu mendengar bahwa suaminya berkata : “ Bapa, ampunilah Dia ”.
            Lalu, tak lama setelah peristiwa tragis itu terjadi, Mr. Van Der Broek ditangkap dan diadili oleh  Pihak Hukum.
            Hakim berkata, “ Anda telah dinyatakan bersalah, dan sekaranglah saatnya untuk menentukan hukumannya ” . Lalu, wanita itu berdiri, dan hakim bertanya kepadanya, “ Mengapa Anda berdiri ? Jadi, apa yang anda inginkan ? Apa yang harus pengadilan lakukan terhadap orang yang secara brutal telah menghabisi keluarga Anda ?”
Lalu, wanita itu menjawab, “ Saya, hanya menginginkan 3 hal.
Pertama, saya ingin dibawa ke tempat suami saya dibunuh dan saya ingin mengumpulkan debunya dan menguburkannya secara terhormat.
Kedua, saya ingin Mr. Van Der Broek menjadi anak saya dan datang 2x sebulan ke Ghetto ( Perumahan irang berkulit hitam) dan melewatkan 1 (satu) hari bersama saya, hingga saya dapat mencurhakan KASIH yang masih ada pada diri saya.
Ketiga, saya ingin Mr. Van Der Broek tahu bahwa saya dan suami saya memberikan maaf bagi dia, karena YESUS KRISTUS TELAH MATI untuk MENGAMPUNI. Begitupun juga dengan anak saya. Lalu, wanita itu maju kedepan dan kemudian memeluk Mr. Van Der Broek.
            Dan saat itu juga, Mr. Van Der Broek terharu akan apa yang telah didengarnya dan merasa bersalah, dan kemudian pingsan.
            Lalu, semua orang yang ada di Pengadilan itu ( baik hakim, teman, saksi, maupun tetangga, dan orang yang menonton melalui televisi, berdiri dan bernyanyi ::
”Amazing Grace, how Sweet the Sound that Saved a wretch like me. I once was lost, but I’m found, ‘Twas blind but now I see ”

Thank You. Semoga kalian yang membaca artikel ini merasa terberkati. 
AMIN...
God Bless Us ..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar